skip to Main Content

Untukmu Yang Mencintai Dakwah

بسم الله الرحمن الرحيم

،الحمد لله وحده والصلاة والسلام على من لا نبي بعده وعلى آله وصحبه ومن تبعه بهداه إلى يوم القيامة وبعد

Dalam hadits Anas radhiyallaahu ‘anhu disebutkan,

مَنْهُومَانِ لاَ يَشْبَعَانِ : طَالِبُ عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا

Ada 2 golongan yang tidak akan pernah merasa kenyang, yaitu ; (1) Penuntut Ilmu (agama), dan (2) Pencari dunia”.
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok 1: 92. Dishahihkan oleh Al Hakim dan disepakati oleh Imam Adz Dzahabi).

Maka hendaknya kita (para du’at dan thullaabul ‘ilmi) menjadi golongan yang pertama, senantiasa bersemangat menuntut ilmu syar’i dari buaian hingga ke liang lahat.

✒Berikut, kiat-kiat agar seorang da’i berhasil dalam dakwah nya;

1. Ilmu yang bermanfaat, ilmu itu sangatlah luas sedangkan umur kita terbatas, maka mulailah dari yang terpenting kemudian setelahnya, dan ilmu yang bermanfaat itu adalah yang dapat memberi banyak manfaat bagi manusia.

2. Hikmah, yakni menempatkan sesuatu pada tempatnya, seorang da’i hendaknya tahu kapan harus bersikap keras (tegas) dan kapan harus berlemah lembut, jangan sampai membesar-besarkan sesuatu yang kecil, sebagaimana jangan menyepelekan sesuatu yang besar (penting). Allah ta’ala berfirman :

{ يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَاب}

“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat”. (Q.S. Al-Baqarah, Ayat 269).

3. Bersikap santun, hendaknya seorang da’i bersikap santun/ramah dan senantiasa berlapang dada, jadilah da’i yang mudah memaafkan serta tidak mudah tersinggung, karena dakwah tidaklah mudah, butuh ketegaran.

4. Berhati-hati dan teliti, seorang da’i janganlah tergesa-gesa, biasakan hati-hati dan teliti dalam segala hal, jika datang kepadanya suatu kabar misalnya, maka hendaknya ia mengecek kebenarannya sebelum menyebarkan, karena tidak sedikit fitnah terjadi (membesar) karna tergesa-gesa menyebarkan suatu kabar.

5. Bersikap ramah dan lembut, betapa sering kelembutan itu memudahkan dn memperindah dakwah.

Rasulullah -صلى االه عليه وسلم- bersabda dalam sebuah hadits:

فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ نُزِعَ مِنْ شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ شَانَهُ

“Sesungguhnya sifat kelemah-lembutan tidaklah melekat pada sesuatu kecuali akan memperindahnya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya” (HR. Abu Dawud, dgn sanad shahih).

6. Bersabar, sabar adalah poros keberhasilan, dan seorang da’i mesti berakhlaq dengannya, sebagaimana ia bersabar ketika menuntut ilmu dan bersabar ketika mengamalkannya, maka ia pun bersabar ketika menyeru kepadanya (dakwah kpd Allah).

7. Ikhlas dan tulus dalam dakwah, ikhlas karena Allah ta’ala merupakan syarat dalam setiap amal sholih, termasuk dalam dakwah. Kita banyak mengenal ulama-ulama yang telah lama meninggalkan dunia, namun nama mereka senantiasa hidup hingga kini, karena segala sesuatu yang dikerjakan ikhlas karena Allah akan kekal.

8. Teladan yg baik, jadilah contoh dan teladan dalam akhlaq dan beramal shalih, karena keteladanan memiliki pengaruh yang besar dari sekedar perkataan.

9. Akhlaq yang baik, makna ini lebih luas dan umum dari beberapa sifat baik yang disebutkan diatas, akhlaq yang baik mencakup segala sesuatu yang indah dan terpuji, maka berhias diri lah dengannya, karena akhlaq yang baik bernilai besar ditimbangan Allah setelah taqwa kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman:

{وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيم}

“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yg luhur” (Q.S. Al-Qolam: 4).

 

Wallaahu waliyut taufiiq.
—————————————————————-

✒Disarikan dari taujih Syaikh Dr. Ziyad Salim Ied Al-Abbady -حفظه الله- (salah seorang murid Syaikh Al-Albany -رحمه الله-) dalam Dauroh Syar’iyyah untuk para Da’i & Muballigh, dengan berbagai keterbatasan diri.

Ustadz Abu Syaima Muhammad Iqbal – حفظه الله تعالى –

Kusuma Agrowisata, Batu, 18 Syawwal 1438H/ 12 juli 2017.
___________

🌐 http://pesantrenrahmatika.or.id/

FB https://www.facebook.com/PesantrenRahmatika/

IG https://www.instagram.com/pesantren_rahmatika/

This Post Has 0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *